Apakah kita menganggap kebahagiaan sebuah pikiran atau kegiatan, memahami bahwa kebahagiaan membutuhkan tingkat komitmen di pihak kita. kita tidak bisa bahagia secara kebetulan atau tanpa sengaja. Perlu beberapa pekerjaan atau aktifitas. Daripada membuat alasan atau mengeluh tentang sesuatu, ikuti langkah-langkah ini sehingga kita dapat menjadi orang yang bahagia.
"Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang siap pakai. Ini berasal dari tindakan kita sendiri "-. Dalai Lama
Mengerti apa itu kebahagiaan
"Ini bukan apa yang kita miliki, atau siapa kita, atau di mana kita berada, atau apa yang kita lakukan yang membuat kita bahagia atau tidak bahagia. Ini adalah apa yang kita pikirkan. "- Dale Carnegie
Kita tidak bisa menganggap diri kita bahagia jika kita tidak tahu apa artinya kebahagiaan. Banyak orang tidak bisa melihat perbedaan antara kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Mereka cenderung menyalahkan keadaan mereka pada hubungan yang buruk, iri dengan teman, dan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Tidak ada orang yang bahagia jika mereka tidak memilih. Ini adalah pilihan yang kita dapat dibuat. Dimulai dengan membuat pilihan hal-hal yang baik atau hal-hal buruk yang dapat membuat kita tidak bahagia.
Membuang pikiran negatif dalam hidup kita
"Sebagian besar dari kebahagiaan atau kesengsaraan kita tergantung pada disposisi kita, dan bukan pada keadaan kita." - Martha Washington
Apa yang membuat kita bahagia? Belajar untuk menentukan apa yang membuat kita bahagia. Bisa jadi kita bekerja di pekerjaan yang kita lakukan tidak benar-benar kita cintai. Atau bisa juga bahwa orang yang mengelilingi kita adalah orang-orang yang kita tidak suka.
Apakah kita berada dalam hubungan yang tidak sehat, melakukan pekerjaan yang kita tidak suka, atau dikelilingi dengan orang-orang yang selalu negatif , itu salah satu penentu faktor penyebab ketidakbahagiaan kita.
Carilah hal-hal positif dalam hidup kita
"ini berat untuk dimulai, mampu mengenali apa yang membuat kita bahagia." - Lucille Ball
Setelah energi negatif dilemparkan keluar dari pikiran, mencoba mencari hal-hal positif dalam hidup kita. Hal yang mungkin tidak jelas, tetapi itu ada. Mungkin dalam menghabiskan waktu dalam kesendirian, memiliki tubuh yang sehat, atau memiliki pasangan yang mendukung. Selalu ada sesuatu yang harus bernilai positif dari kita. Tidak peduli betapa buruknya hal itu terlihat, selalu melakukannya dengan baik untuk menemukan sudut yang baik.
Menghargai saat ini
“Don’t underestimate the value of Doing Nothing, of just going along, listening to all the things you can’t hear, and not bothering.” – Winnie the Pooh
Sering kali, apa yang bisa menguras energi positif kita dan kebahagiaan bisa menjadi yang kita khawatir begitu banyak tentang masa depan. Hal ini dimengerti bahwa kita hidup di dunia di mana tidak mungkin untuk tidak berpikir tentang masa depan dan melihat kembali masa lalu. Tapi semua ini jatuh pada perspektif. perspektif kita tentang menjadi bahagia dan diberkati adalah untuk fokus pada sekarang ini. saat ini memiliki semua keajaiban yang ditawarkan. Mengapa berkutat pada hal-hal yang kita tidak bisa kontrol?
Buat rencana untuk menjadi bahagia
"Kebahagiaan adalah ketika apa yang kita pikirkan, apa yang kita katakan, dan apa yang kita lakukan dalam harmoni." - Mahatma Gandhi
Bila kita sudah mulai mengambil langkah-langkah mini untuk mendapatkan arah untuk mencapai kebahagiaan, kita harus tetap pada rutinitas atau rencana yang terbaik bagi kita dan membuat kita bahagia. Seharusnya tidak ada alasan, jalan memutar, atau keraguan diri. Apapun rencana kita mungkin, apakah itu tetap sehat atau melakukan pekerjaan amal, pastikan bahwa kita memahami apa yang kita akan dapatkan dari tujuan akhir. Memahami ini akan tetap membuat kita semangat dan positif.
Aktif dalam kegiatan positif
"Satu-satunya sukacita di dunia adalah untuk memulai." - Cesare Pavese
Banyak orang menunda-nunda dan berlatih angan-angan. Namun, memiliki rencana dan mimpi tidak cukup. kita harus aktif dan mengejar keinginan tulus kita. kita harus memahami bahwa pekerjaan harus dikemukakan agar menjadi bahagia.
